Kirobo merupakan robot astronot Jepang pertama yang dikembangkan oleh University of Tokyo dan Tomotaka Takahashi.
Robot ini dirancang untuk menemani astronot Koichi Wakata yang menjadi komandan pertama dari International Space Station (ISS).
Kirobo mendarat di ISS tepat pada 10 Agustus 2013 dengan menggunakan JAXA's H-II Transfer Vehicle Kounotori 4, sebuah pesawat ruang angkasa tak bernama yang diluncurkan pada 4 Agustus 2013 dari Tanegashima Space Center di Jepang.
Kata Kirobo sendiri berasal dari kata "kibō" (希望) yang artinya ‘hope’ atau ‘harapan’ dalam bahasa Jepang, sedangkan kata "robo" (ロボ) digunakan sebagai kependekan dari kata robot.
Kirobo sendiri dikembangkan dengan usaha kolaborasi antara Toyota, Dentsu, Research Center for Advanced Science and Technology dari University of Tokyo, Robo Garage dan JAXA (Japan Aerospace Exploration Agency).
University of Tokyo dan Robo Garage bertugas mengerjakan robot hardware dan motion generation, sedangkan Toyota bertugas untuk menciptakan voice recognition function dan Dentsu bertugas menciptakan conversation content serta managed project.
Sedangkan VoiceText of Hoya Service menyediakan speech syntesis untuk Kirobo.
Kirobo sendiri memiliki panjang 34 cm, lebar 18 cm dan kedalaman 15 cm. Beratnya sekitar 1 kilogram dan mampu berbicara dalam bahasa Jepang.
Robot Kirobo memiliki kemampuan seperti voice dan speech recognition, language processing, speech synthesis dan telecommunications serta facial recognition dan video recording.
Kirobo didesain secara khusus untuk menavigasikan lingkungan nol-gravitasi dan akan membantu Komandan Wakata dalam berbagai penelitian.
Tujuan utama robot Kirobo adalah untuk melihat bagaimana robot dan manusia mampu berinteraksi, diharapkan kedepannya tobot ini akan mengambil peran yang lebih aktif dalam membantu astronot dalam menjalankan misinya.
Setelah menjalankan misinya selama 18 bulan, Kirobo akhirnya kembali ke bumi dengan menumpang pesawat kargo antariksa yang meluncur ke Samudera Pasifik.
Kirobo yang meninggalkan bumi pada Agustus 2013 ini, memang telah menjadi idola bagi banyak siswa Jepang dan akan dikembangkan lebih jauh ke depannya.